KEBERKAHAN DALAM MENYAYANGI ANAK YATIM

Seotang anak-anak yang belum baligh (dewasa) yang ayahnya telah meninggal dan belum bisa mandiri serta menghasilkan diri sendiri di sebut anak yatim. Mereka anak yatim yang akam memberikan kita untuk mencari dan mendapat pahala sebanyak-banyaknya dan mencari kasih sayang Allah swt, Jika kita menyayangi dan perduli terhadap mereka serta memberikan sedikit kebahagiaan sehingga mereka dapat tersenyum lepas. Dan sunggguh mulia bagi muslim yang menyayangi, merawat serta menjaga anak-anak yatim.


Rasulullah saw. Bersabda, 

“ Aku dengan penjaga anak yatim akan berada di dalam jannah (surga) yang berdekatan seperti dekatnya jari tengah dan jari telunjuk”.(HR. Bukhari, Turmudzi dan Abu Daud)

Dalam Hadist ini Rasulullah saw. Mengisyaratkan bahwa kedudukannya sebagai Nabi dan Rasul dekat dengan seorang yang menjaga anak yatim seperti dekatnya  jari tengah dengan jari telunjuk. 

Sangat beruntung bagi mereka yang di beri kesempatan dan di amanahkan oleh Allah swt. Untnk merawat dan menjaga anak-anak yatim, maka perlakukanlah dan rawatlah anak yatim itu dengan sebaik-baiknya agar rahmat dan karunia Allah swt selalu meliputi kehidupan kita.
Rasulullah saw. Bersabda,

 “Barang siapa meletakan tangannya di atas kepala anak yatim dengan penuh kasih sayang, maka untuk sehelai rambut yang di sentuhnya akan memperoleh satu pahala dan barang siapa berbuat baik kepada anak yatim, dia akan bersamaku di jannah (surga) seperti dua jari ini”. (HR. Ahmad, Ath- Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Abi Aufa)

 Ketika Rasulullah saw, menyabdakan Hadist yang berisyarat bahwa kedudukan penjaga anak yatim dengan Beliau seperti jari tengah dan jari telunjuk.

Tetapi jangan sekali-kali kita memakan harta anak yatim karena itu adalah perbuatan yang di benci oleh Allah swt. Memakan harta anak yatim sama saja melumat bara api yang membara.

Di terangkan dalam sebuah Hadist bahwa pada hari di hisab ada sebagian orang yang di bangkitkan dalam keadaan api menyala di mulut mereka. Mendengar hal ini sebagian sahabat Rasulullah saw. Menjawab dengan membaca An-Nisaa, 4:10 

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim, Sesungguhnya ia memasukan api ke dalam perutnya. Dan mereka akan memasuki api yang menyala-nyala (neraka)”.

Sungguh celaka bagi mereka yang merampas dan memakan harta anak yatim karena nantinya harta anak yatim yang mereka makan itu akan menjadi api yang menyala-nyala dari mulutnya dan dan akan membakar isi perutnya.

Pada malam isra mi’raj, Rasulullah meilhat suatu kaum yang bibirnya besar seperti bibir unta dan Malaikat dengan kasarnya memasukan batu-batu berapi ke dalam mulutnya. Batu-batu berapi tersebut masuk melalui mulut mereka dan keluar melalui dubur mereka, mereka menjerit dan menangis karena rasa sakit yang amat dahsyat.

Rasulullah menanyakan ini kepada Malaikat Jibril a.s.,

“Siapakah mereka itu?”

Malaikat Jibril a.s., menjawab,

“Merekalah orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim. Kini mereka memakan api yang menyala-nyala.”

Ada empat golongan manusia yang tidak akan merasakan nikmat jannah (surga), yaitu :
1.   Seseorang yang makan dari hasil riba
2.   Seorang anak yang durhaka terhadap kedua orang tuanya
3.   Seseorang yang memakan harta anak yatim secara zhalim.
4.   Seseorang yang gemar meminum khamr.

Marilah kita manfaatkan peluang dalam hal kebaikan ini untuk dapat meraih kenikmatan jannah (surga) yang telah Allah swt ciptakan untuk orang-orang yang mencintai dan menyayangi anak yatim.

Demikian pembahasan mengenai keberkahan dalam menyayangi dan menjaga anak yatim. Semoga apa yang saya sampaikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan membawa kita kepada hal yang benar dan di ridhai oleh Allah swt. Amin...