CIRI-CIRI CALON PENGHUNI SURGA


Allah swt menciptakan manusia semata-mata untuk menyembah-Nya dan sekaligus menjadi khalifah di muka bumi ini. Sebagaimana firman Allah swt :

"Sesungguhnya Aku ingin menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (QS. Al-Baqarah : 30)

dan dalam firman Allah swt lainnya :

"Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." 
(QS. Al-Dzariyyat : 56)

dan Allah swt akan memberikan balasan berupa kenikmatan Surga bagi hamba-hamba-Nya yang senantiasa selalu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah swt :

"Orang-orang yang masuk surga kelak adalah orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh." (Al-Hajj : 23)

menjadi ahli surga merupakan perkara yang mudah apabila kita selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah swt dan tidak menduakan-Nya serta selalu melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, tetapi juga bisa menjadi sangat sulit apabila dalam diri kita selalu di kendalikan dan di kuasai oleh hawa nafsu yang di pengaruhi oleh syeitan dan iblis yang senantiasa selalu menyesatkan manusia agar ingkar terhadap ajaran Allah swt dan Rasul-Nya (nabi Muhammad saw).

Disini Penulis akan berbagi ilmu mengenai para ahli surga berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist.
Para ahli surga di golongkan menjadi 3 golongan, yaitu :

- Penguasa yang adil dan baik
- Orang yang penyayang dan lembut hatinya kepada setiap kerabat dan orang muslim
- Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari kejahatan serta berusaha menghindari kejahatan lagi pula  berkeluarga.

Sebagaimana Rasulullah saw bersabda,

"Penghuni surga ada tiga golongan, ialah penguasa yang adil dan baik, orang yang penyayang dan lembut hatinya kepada setiap kerabat dan orang muslim, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari kejahatan serta berusaha menghindari kejahatan lagi pula berkeluarga." (HR. Muslim)

1. Penguasa yang adil dan baik

Dalam istilah penguasa dapat juga di artikan sebagai pemimpin. Setiap orang terutama kaum laki-laki pasti akan mengalami atau menjadi pemimpin seperti, Pemimpin suatu negara, pemimpin suatu daerah, pemimpin suatu usaha, pemimpin suatu kelompok atau organisasi atau pemimpin sebuah keluarga. Sudah tentu bukan perkara yang mudah untuk menjadi pemimpin atau penguasa yang adil dan baik.

Allah swt memberikan petunjuk melalui Al-Qur'an dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad saw) mengenai ciri-ciri pemimpin atau penguasa yang adil dan baik yaitu, pemimpin yang amanah, menegakkan keadilan dan selalu kembali kepada bimbingan Allah swt dan Rasul-Nya melalui Al-Qur'an dan Hadist.. Sebagaimana firman Allah swt :

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baiknya yang memberi pengajaran  kepadamu. Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat." (QS. An-Nisa : 58)

dan juga sebagaimana firman Allah swt :

"Wahai orang-orang yang beriman ! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (Pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) , jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih 
baik akibatnya." (QS. An-Nisa : 59)

dengan membaca firman Allah swt di atas, jelas bahwa menjadi seorang pemimpin harus amanah, adil dan selalu kembali kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya.(Muhammad) dalam melaksanakan tugas dan memutuskan suatu perkara.sehingga InsyaAllah dapat di golongkan sebagai pemimpin atau penguasa yang adil dan baik.

2. Orang yang penyayang dan lembut hatinya kepada setiap kerabat dan orang muslim.

Seseorang yang harus kita contoh dalam sifat penyayang dan kelembutan hatinya adalah Rasulullah saw. Sebagaimana Allah swt berfirman :

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam)

Allah swt yang telah mensifati Nabi Muhammad saw dengan sifat penyayang dan lemah lembut. Allah swt berfirman :

"maka di sebabkan dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." 
(QS. Ali-Imran : 159)

Allah swt Maha lembut dan menyukai kelembutan. Dari Aisyah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda,
"wahai Aisyah sesungguhnya Allah Maha lembut dan menyukai kelembutan dalam segala urusan." (HR. Bukhari)

dan di riwayatkan juga dalam Hadist lain,

"Barang siapa yang terhalangi dari bersikap lemah lembut, maka dia terhalang dari seluruh bentuk kebaikan." (HR. Imam Muslim)

dengan membaca dan melihat Hadist tersebut, kita dapat memahami betapa pentingnya bersikap penyayang dan lemah lembut serta meruginya seseorang yang tidak mempunyai sikap lemah lembut dan mungkin dengan bersikap penyayang dan lemah lembut terhadap sesama dapat menjadi peluang dan cara bagi kita untuk menjadi ahli surga.

3. Orang-orang yang menjauhkan diri dari kejahatan serta berusaha menghindari kejahatan

Orang-orang yang menjauhkan diri dari kejahatan serta berusaha menghindari melakukan kejahatan merupakan salah satu golongan orang yang akan menjadi ahli surga dan penghuni surga. Orang-orang tersebut yang apabila ingin melakukan hal keji lalu mereka ingat akan Allah lalu meminta ampunan dan taubat yang sebenar-benarnya taubat. Sebagaimana firman Allah swt :

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka akan ingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS. An-nisa : 135)

Demikian mengenai para ahli surga. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semoga hal ini dapat kita implementasikan dengan baik pada kehidupan kita sehingga kita dapat termasuk ke dalam golongan para ahli surga. Amin.. amin... yarobbal a'lammin...