Sakaratul maut adalah saat di mana ruh pada jasad kita di cabut oleh malaikat pencabut nyawa. sebagaimana Firman Allah swt :
"Dan dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan di utus-Nya kepadamu Malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia di wafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya."
(QS.Al-An'am : 61)
Setiap mahluk yang hidup dan bernyawa pasti akan mengalami sakitnya sakaratul maut dengan rasa sakit yang amat dahsyat dan tidak ada rasa sakit di dunia ini yang melebihi rasa sakit sakaratul maut.
Rasulullah saw. Bersabda,
"Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR. Tirmidzi)
Membayangkan di tusuk satu pedang saja mungkin sudah akan sangat menyakitkan bagi kita, apalagi bila di bandingkan dengan sakitnya sakaratul maut bagaikan seperti di tusuk dengan tiga ratus pedang? sungguh amat dahsyat rasa sakitnya sakaratul maut. Dalam Hadist lain Rasulullah saw. Bersabda :
"Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat di ambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?" (HR. Bukhari)
Selain itu atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah saw, yaitu ka'b Al-Ahbar berpendapat :
"Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang di masukan ke dalam perut seseorang. Lalu seorang laki-laki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa."
Dengan membaca Hadist dan atsar (pendapat) di atas maka kita mendapat gambaran seperti apa rasa sakitnya proses sakaratul maut, walaupun gambatan tersebut tidak akan bisa terpikir oleh logika yang penuh dengan keterbatasan.
Sakaratul maut tidak tergantung pada kadar tingkat keimanan dan ketaqwaan seseorang, karena memang pada dasarnya proses pencabutan nyawa dari jasad merupakan proses yang akan di alami oleh setiap orang serta rasanya amat sakit dan menegangkan.
Imam Ghazali mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pemakaman, mereka berdo'a seraya memohon kepada Allah swt, agar Dia menghidupkan satu mayat dari pemakaman itu sehingga mereka dapat mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah swt tiba-tiba mereka di hadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan.
"Wahai manusia,"
Pria tersebut berbicara kepada mereka.
"Apa yang kalian kehendaki dariku? Lima puluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namum hingga kini rasa perih sakaratul maut itu belum juga hilang dariku!"
Bahkan seseorang yang setelah lima puluh tahun meninggal pun masih merasakan perihnya proses sakaratul maut.
Proses sakaratul maut dapat menghabiskan waktu yang berbeda-beda pada setiap orang serta hitungan waktunya tidak sama dan tidak dapat di ukur dengan hitungan waktu di dunia ketika menyaksikan saat-saat dan detik-detik terakhir pada proses sakaratul maut seseorang.
Dalam sebuah mimpi keturunan dari Mustafa Kemal Attaturk, yaitu bapak modernisasi (sekularisasi) Turki yang mengubah sistem pemerintahan dan hukum negara Turki yang pada mulanya negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, di kabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan walau tampak pada saat itu sakaratul maut hanya beberapa detik di dunia.
Dalam sebuah riwayat di katakan bahwa rasa sakit sakaratul maut dapat mengurangi kadar siksaan di akhirat kelak. Allah swt yang maha berkuasa atas apa yang Ia kehendaki dan segala sesuatunya berjalan sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Kita semua berharap agar kelak pada proses sakaratul maut, kita di berikan kemudahan dan keringanan oleh Allah swt. Amin...