Film kartun yang kini banyak di putar hampir di seluruh stasiun televisi di Indonesia dapat memberikan pengaruh secara sifat, prilaku, tindakan maupun perkataan bagi penontonya terutama bagi anak-anak. Dimana anak-anak mempunyai daya ingat yang masih sangat baik atau di kenal dalam istilah "Golden Age" (Usia keemasan) dan mereka masih sangat polos, sehingga anak-anak dalam menonton film-film yang mereka sukai akan menelan bulat-bulat apa yang di lihatnya dalam film kartun yang mereka tonton tersebut.
Adegan-adegan dalam film kartun yang banyak mengandung unsur negatif, tetapi juga terdapat unsur positif. Pesan-pesan dan pelajaran yang ada di dalamnya dapat memberikan pengaruh bagi pembentukan pola pikir anak, yang sebenarnya masih harus terdapat peranan dari orang tua untuk membimbing dan mengawasi anak-anaknya dengan memberikan perhatian, pengertian dan penjelasan bagi anak-anaknya yang masih dalam masa pertumbuhan.
Pengaruh buruk atau unsur negatif dari film kartun pada adegan-adegan atau bagian-bagian yang bersifat kekerasan, perkataan kasar maupun unsur pornografi tersebut dapat menyebabkan bagi anak-anak yang menontonya mencontoh atau mempraktekan sesuai dengan adegan-adegan yang terdapat pada film kartun tersebut, sehingga banyak terjadinya kasus-kasus pada anak yang berupa anak berperilaku buruk, berkata kasar bahkan sampai dapat merenggut nyawa anak-anak. Sebagai contoh anak berusia 14 tahun berkewarganegaraan Rusia yang bernama Leonid Hmelev melompat dari atas gedung apartemen di Chalkovsky, Rusia dengan berketinggian 30 meter karena mengetahui karakter favorit yaitu itachi uchiha dalam film kartun naruto tewas setelah bertarung dengan adiknya yaitu sasuke dalam cerita kartun tersebut. Polisi mengatakan bahwa Leonid terjun seketika dan tewas.
Dengan kasus yang terjadi pada Leonid Hmelev tersebut seharusnya dapat menjadi pelajaran bagi para orang tua agar memberikan pengawasan dan menjalin komunikasi yang baik pada anak, agar anak merasa mendapat perhatian lebih dan mendapat penjelasan mengenai apa yang di tontonnya terutama pada film kartun yang di sukainya, sehingga mereka mengerti mengenai apa-apa yang boleh dan apa-apa yang tidak boleh serta mengetahui batasan-batasan dalam melakukan sesuatu.
Namun, tidak semua adegan-adegan pada film kartun mengandung unsur negatif, ternyata juga masih banyak terdapat unsur positif. Jika kita perhatikan, pada film-film kartun terdapat tokoh antagonis maupun tokoh protagonis, Dimana tokoh utama biasanya menunjukan sikap-sikap serta prilaku-prilaku baik dalam adegannya. Dan unsur positif yang dapat di ambil oleh anak-anak pada saat menonton film kartun adalah tokoh protagonis (baik) termasuk tokoh utamanya yang bersifat ceria, pantang menyerah, menjunjung tinggi persahabatan, memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan semangat yang membara dalam mencapai cita-cita, tujuan dan harapannya. Hal itu tentu juga dapat memberikan pengaruh pada prilaku, perkataan, sifat dan tindakan yang bernilai positif pada anak.
Yang terpenting adalah bagaimana peranan para orang tua dalam memberikan pengarahan dan pengawasan kepada anak dalam setiap kegiatan atau aktivitas yang di lakukannya, termasuk menonton film kartun, agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.
Demikian informasi mengenai film kartun berpengaruh baik atau buruk pada anak-anak dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Artikel terkait :
Artikel terkait :